Hapus ragumu! Ini saatnya…
TWITTER : @STurahmah
BLOG :
www.mevurutoo.blogspot.com
Keinginan
terkadang menjadi satu hal yang wajib untuk diwujudkan tetapi keinginan juga
yang membuat seseorang bisa merasakan indahnya memiliki tujuan pencapaian dari sebuah
proses. Proses yang dinikmati menjadikan bayangan akan apa yang terjadi pada
tujuan itu sendiri. Harapan akan segera muncul ketika tak ubahnya sebuah
keinginan berangsur-angsur mematahkan semangat dan cita. Semangat yang tertanam
dihati sebaiknya jangan dipaksakan tetapi di wujudkan.
Pendakian
panjang (3.676m) yang diperkirakan
memakan waktu hampir 10 jam untuk pendaki pemula, tak menyurutkan niat saya
untuk melihat keindahan Mahameru dari mata kepala saya sendiri. Saya tidak
pernah berniat sebelumnya menjadi seorang pencinta lingkungan alam karna saya
sendiri tidak begitu peduli dengan apa yang terjadi dengan lingkungan saat ini.
Semenjak sering membaca artikel lingkungan di berbagai media, saya menjadi
tertarik dengan hal-hal yang berbau lingkungan dan keindahan alam. Semuanya
sangat menjadi jelas saat tim Backpacker ingin mewujudkan keinginan saya dengan
diadakannya acara ini.
Sosialisasi
itu penting dalam hal apapun kita harus mampu untuk beradaptasi ketika bertemu
dengan orang-orang yang baru dikenal.Saya termasuk pribadi yang sulit untuk
beradaptasi dengan hal-hal yang baru termasuk sebuah komunitas baru. Namun,
lain halnya dengan komunitas Backpacker yang membuat sebuah grup BBM (
Blackberry messenger) yang ada di hp saya. Mereka semua bisa leluasa berbincang
dan berbagi tentang pengalaman travelling yang dialami, bahkan adapula yang
mengisi grup tersebut dengan candaan dan humor yang mereka buat. Hal itu
menjadikan saya yang sulit beradaptasi seakan-akan menjadi bagian dari mereka
walaupun jarang sekali ikut bergabung tetapi mereka tetap menjadi bagian dari
keseluruhan mimpi ini.
Ketika
menceritakan kepada teman-teman dekat dikampus mengenai tujuan saya mendaki
Semeru mereka semua langsung bersemangat untuk mendukung saya agar bisa dan
berhasil menaklukannya bahkan mereka bersedia meminjamkan barang-barang
perlengkapan pendakian yang saya tidak miliki. Dari situlah saya mulai
bersemangat untuk tetap melanjutkan rencana ini. Walau banyak yang bilang kalau
mendaki gunung adalah hal yang paling melelahkan dan membuat tubuh kita
amenjadi drop. Maka dari itu, saya banyak bertanya kepada teman-teman yang
berpengalaman mendaki gunung, meminta pendapat mereka tentang kesiapan saya dan
membiarkan saya bisa membayangkan keindahan Semeru terlebih dahulu daripada
harus bersusah payah memikirkan hal-hal teburuk yang akan terjadi. Rata-rata
dari teman-teman yang berpengalaman mendaki mengingatkan saya untuk tidak
melupakan latihan fisik sejak sebulan sebelum keberangkatan namun saya termasuk
orang yang sulit untuk sekedar jogging atau treadmill. Semenjak nasihat dari
mereka perlahan-lahhan saya jalani, mulai dari bangun jam 5 subuh dan jogging
keliling lingkungan rumah, membiasakan menggunakan tangga dibanding lift atau eskalator,
memilih naik sepeda daripada mengendarai motor. Perubahan-perubahan kecil mulai
saya alami dan merasakan hidup lebih sehat.
Komentar
Posting Komentar