Discourse analysis of Singapore English
Discourse
Particle of Singapore English
1. Pendahuluan
Singapore english merupakan bentuk khas pelapalan yang di utarakan oleh masyarakat
asli di negara Singapore yang akan menghasilkan dialek-dialek yang berbeda dari
bahasa inggris yang lain.karena pada dasarnya setiap suku-suku masyarakat di
tiap negara memiliki keberagaman gaya bahasa yang dididik hasil dari turuntemurun secara
sengaja ataupun tidak sengaja oleh para leluhurnya. Maka singapore english ini
didasarai darai dua bentuk dasar bahasa inggis yaitu : Standard Singapore English (SSE) dan Colloquial Singapore English
(CSE). SSE biasa digunakan oleh orang singapore pada
saat keadaan formal yang pastinya penuturan tata bahasnya lebih sopan dan
resmi. Adapun sebaliknya bentuk CSE, digunakan pada keadaan situasi pergaulan
sehari-hari dan tidak terlalu memerlukan tata bahasa yang resmi.
Singapura
adalah negara multi-etnis yang terdiri
dari Cina (77,3%), Melayu (14,1%), dan India (7,3%)
. dengan adanya tiga
kelompok etnis utama tersebut, bahasa Inggris berfungsi sebagai bahasa
pangantar antar-etnis . Bahasa pertama Singapura yaitu kebanyakan Mandarin, dialek Cina (Hokkien,
Teochew, Kanton, dan sebagainya), Melayu, dan
Tamil (Shimci Harada th. 2008). Karena
itu Singapura dalam sistem pendidikan sekolahnya,
bahasa Inggris menjadi wajib untuk dipelajari, tujuannya yaitu agar bisa
berkomunikasi dengan etnis-etnis yang lain. dan mereka termasuk
golongan yang cukup fasih berbahasa Inggris. Oleh
karena itu bahasa inggris diposisikan menjadi bahasa nasional, setelah bahasa
mandarin. Perbedaan dari Singlish sendiri dengan SSE berada pada
kosakata. Secara umum, Singlish mengandung kata-kata pinjaman banyak dipinjam
dari dialek Cina dan Melayu. Oleh karena itu Orang asing yang fasih berbahasa
Inggris, namun tidak bisa mendengar percakapan Singlish, maka akan sulit untuk
memahami maksud dari percakapan Singlish itu.
Berikut
adalah satu contoh singlish:
Chin chai lah … anything also can lah!
[I am not
fussy. Anything’s fine by me.]
(VJ Times, 2000, p. 10; Talkingcock.com, 2002,
p. 30)
2. Landasan Teori
Teori pada analisis yang akan saya paparkan ialah berlandaskan pada Discourse Particle Teory. Dalam linguistik, Discourse Particle Teory adalah leksem atau partikel yang
tidak memiliki makna semantik
langsung dalam konteks kalimat,yang lebih memiliki fungsi pragmatis
yaitu berfungsi untuk menunjukkan
sikap pembicara, atau
bentuk struktur hubungan mereka dengan
peserta lain dalam percakapan.terutama pada fitur bahasa
lisan, dalam bahasa tulis mungkin mereka menunjukkan nada informal atau bisa disebut sesuatu yang unik dan lucu.
Discourse Particle adalah teori yang menjelaskan adanya tanda akhir yang memiliki artian
khusus pada setiap tutur kata yang di ucapkan oleh orang-orang singapore. Discourse Particle pada Singlish sangatlah
berbeda dengan Discoure Particle bahasa new
englishes lainnya. salah satu karakteristik utama dari Discourse
Particle Singlish ialah memiliki beberapa
manfaat yang menjadikan sebagaimana satu partikel Discourse Particle
saja dapat memiliki manfaat dan makna yang
berbeda. Para peneliti berpendapat bahwa Discourse Particle singlish sangat bervariasi, Discourse
Particle ini ada yang berfungsi sebagai salah satu expresi mereka dalam mengungkapkan
suatu keajaiban. Ada juga yang
menggambarkan suatu hal yang membingungkan. Jadi Discourse
Particle ini adalah partikel yang berfungsi untuk menetapkan bagaimana suatu pendengar memahami apa
yang disampaikan melalui adanya Discourse Particle. Tampaknya
bagi saya yang telah mengamati Singlish pada video atau film
singapur terlihat bahwa mereka sedang mengkodekan
informasi tertentu,
khususnya, memerintahkan pendengar untuk melanjutkan dengan apa yang ia harapkan. Tujuannya lainnya juga agar Pendengarnya mampu memahami proses suatu ucapan
melalui penekanan ucapan dan konteks.
Dengan demikian, Pada bagian berikutnya, saya mencoba
memberikan penjelasan dari
berbagai fungsi dari beberapa Discourse Particle yang
ada pada video kartun singapore, para peneliti banyak membahas Discourse Particle , kebanyakan dari
mereka menetapkan fungsi-funsi dari Discourse
Particle tertentu. Discourse Particle
akan menghasilkan makna tertentu yang melibatkan pada lidah, dan kontek
pembicaraan antara lawan dan pembicara, tergantung pada cara diucapkan, Discourse Particle dapat berfungsi sebagai penegasan intensifikasi,
sebagai penanda dari gaya informal, sebagai sinyal keakraban, untuk membujuk,
mencaci, atau bersifat menuduh, lidahlah yang menjadi tanda awal memperlakukan partikel
sebagai karakteristik tertentu pada singlish ini. Discourse Particle digambarkan
sebagai nada penekanan. Discourse
Particle juga telah dilihat sebagai wujud penyusunan
sikap komunikasi yang berbeda. Seperti
sikap ketidak sopanan, pembujukan dan ketidaksabaran. Fungsi lainnya menganggap dari
partikel Discourse Particle
ini mencakup ekspresi
keramahan atau sentimen yang berlawanan, seperti permusuhan atau jengkel. Hal
ini juga dapat digambarkan sebagai indikator antusiasme dan penegasan atau
sebagai kata mengomunikasikan sikap keberatan. Discourse Particle juga digambarkan sebagai penyaluran expresi ketegasan
dalam skala pengexpresian berbagai tingkat pengutaraan yang tinggi.
dibawah ini adalah sebagian daftar partikel-partikel Discourse Particle Teory
Singlish, daftar-daftar tersebut mencoba megambaran secara umum Arti partikel Discourse Particle Teory
Singlish. tapi tidak semua setuju
pada daftar yang akan saya paparkan.
diantaranya :
ah : bernada keraguan,
atau mengkodekan untuk melanjutkan
hah : nada pertanyaan
hor : mencoba untuk menggalang dukungan untuk proposisi
lah : nada yang digunakan
untuk keakraban sesama teman bicara.
leh : menandai saran tentatif /
permintaan
lor :menunjukkan kejelasan atau pengunduran diri
mah : menandai informasi
yang jelas
apa / wot : tanda kejelasan
dan kontradiksi
meh : menunjukkan sikap mencurigai
ya : menyampaikan kesetujuan
(Lim 2007). Sarjana (Gupta 1992,
Wee 2004,
Wong 2004, Ler 2006, Lim 2007, Wee 2010
Contoh-contoh di atas menggambarkan
bagaimana partikel-partikel digunakan.
Ah tampaknya digunakan
paling sering, namun lah memiliki profil
tertinggi, sebagai stereotip
Singlish, di antara para penuturnya.
Singlish, di antara para penuturnya.
3. Analysis
Konsep yang akan saya gunakan untuk memiliki
pemahaman analitis umum elemen-elemen
penting dalam Discourse Particle of
Singlish ini. Salah satu yang saya lakukan adalah memeriksa data. Setelah itu saya mengembangkan teknik
intuisi yang ada pada
video Singlish ini.dan yang Sangat pentingnya lagi yaitu
untuk memahami makna suatu partikel penanda wacana kita mesti memahami lintas-bahasa untuk
membantu memperjelas gagasan
tersebut. Terutama penguasaan bahasa Cina,
yang secara tradisional mengidentifikasi
mereka sebagai kelas kata utama.
Bahan
yang menjadikan contoh Analysis pada topik ini, saya ambil dari Video yang di
ciptakan di Nyu Thisch Asia pada tahun 2009-2010. Video ini menceritakan Percakapan
dua orang antara orang berkulit putih
dan orang yang berkulit hitam dalam telepon genggam, percakapan tersebut bisa
digambarkan seperti yang diutarakan dibawah ini:
Tut,
tutuutt... (Orang berkulit putih menunggu jawaban telpon dari orang berkulit
hitam)
Orang
kulit putih: “now calling already leh.”
·
Mengkritisi
makna leh pada kalimat diatas adalah
sebuah partikel yang bermakna permintaan atau harapan kepada seseorang untuk segera
menyambut panggilannya. Terlihat pada kalimat selanjutnya..
Orang kulit putih:
“take away! Take away!”
“yeh, pick your
phone up.”
Orang
kulit hitam : “hallo..”
Orang
kulit putih : “hallo”
Orang
kulit hitam : “yeah”
Orang
kulit putih : “hey you facking cheebye”
“ who call this number?”
Orang
kulit hitam: “I never call you leh.”
·
Jika dalam
kalimat ini memiliki makna yang Berbeda, makna pada partikel yang satu ini. Leh disini mengartikan sebuah ketegasan
dan keyakinan dia bahwa dia tidak pernah menelpon orang berkulit putih itu.
Orang
kulit putih : “ You fack I see you call so many times, about six times you
know!”
Orang
kulit hitam : “now ar?”
·
Ar , dalam respon orang berkulit
hitam tadi menunjukan makna tanya.
Orang
kulit putih : “ah, now then when your father call ah!”
·
Ah, yang seperti di sebutkan makna
yang secara global pada bab landasan teori diatas, bahwa secara umum dan
kebiasaan orang yang mengucapkan partikel ah
tersirat makna keraguan dari si penutur, dan ah yang terletak pada akhir kalimat secara umum, kebiasaan para penutur
orang singaopre disana dapat ditarik rmaknanya adalah suatu tanda untuk
melanjutkan suatu pernyataan. Bisa dilihat pada expresi orang berkulit hitam,
yang posisinya adalah sebagai pendengar, dia hanya sempat bingung saja dan
tidak sempat untuk membantah apa yang di tuturkan oleh orang berkulit putih.
Dan kalimat selanjurnya pun teryata orang berkulit putih terus melanjutkan pernyataannya
kepada orang berkulit hitam.
Orang
kulit hitam berwajah bingung..
Orang kulit putih: “fuck! You stay where, you stay
where, tell me you stay where, you working where?”
Dengan nada kesal...
Orang kulit hitam menjawab: “tell me stay where for
what? Hah? Fucking kaninabu cheebye bastard!”
·
What dan hah seperti kita ketahui dalam
bahasa inggrisnya sendiri dan pandangan hah dalam kebiasaan orang indonesia, diketahui partikel itu
bermakna penekanan ketidakpahaman dan nada yang menunjukan penasaran yang
tinggi untuk lebih dijelaskan kembali atas peryataan sebelumnya.
Orang kulit putih: “ you mother cheebye you fucking ??”
Orang kulit hitam bertambah kesal : “ I fuck I-! Know
you I hamtam, you fucking cheebye you stay where, you tell me”
Orang kulit putih: “ok, you stay where?
Orang kulit hitam: “I now come fuck”
Orang kulit putih: “ you stay where, your mother??”
Orang kulit hitam: “tell you stay where you first!”
Hendphone tiba-tiba terputus,.
Orang kulit putih :” ah? hallo”
·
Ah disini tersirat ada expresi
suatu kebingungan juga, mungkin kalau baca hati orang berkulit putih itu, kenapa telponnya tiba-tiba
terputus?
Orang
kulit putih menelpon menelpon kembali, tapi tak ada jawaban. Dan menunggu
sejenak telpon berkulit putih berdering. Percakapan dimulai kembali..
Orang kulit hitam: “kaninabu cheebye, you stay where I
come!”
Orang kulit putih: “naaaaay! Your mother cheebye, your
mother cheebye,exit also!”
Orang kulit hitam: “ you we- you stay where I know
come”
Orang kulit putih: “ ah fuck”
·
Ah, tersirat nada si penutur
hendak melanjutkan perkataannya, tapi sayang pada kondisi disini orang berkulit
hitam tidak mau kalah dalam menuturkan unek-uneknya.
Orang kulit hitam:” I kill you, kaninabu cheebye
bastard!”
Orang kulit putih:” you bastard, ah!”
·
Partikel ah pada kalimat ini pun tersirat ingin
melanjutkan suatu perkataannya lagi, tapi kondisi si pendengar tidak mempersilakannya
untuk menuturkan perkataannya.
Orang kulit hitam:”kaninabu cheebye, you dunno lah!
Fuck, fucking kaninabu cheebye!”
·
Lah dikalimat itu hanya semacam
suatu penegasan saja, dan tdak memperlihatkan suatu expresi keakraban pada
lawan pembicara.
Orang kulit putih:” you mother bastards, ah!”
·
Sama seperti
ke dua kalimat sebelumnya, ah disini
bermakna menunjukan bahwa si penutur ingin melanjutkan perkataannya.
Membentak secara bersamaan, orang kulit putih: yaour
mother father bastard,jiak roti prata”. Orang kulit hitam:” fuck you kaninabu!”
orang kulit putih: “your mother cheebye,ah”. Orang kulit hitam:” chineese fuck!
Chineese fuck bastard! Fucking cheebye!”
Orang kulit putih :” I know call- I know call police, I
want to-“
Orang kulit hitam: “ you stay where?”
Orang kulit putih: “I save your number, I call police,
ah. I call your foreman complain-“
·
Terlihat
posisi ah di tengah kalimat ada suatu
nada berhenti sejenak dan akhirnya penutur memutuskan atau berkesempatan dapat
melanjutkan perkataannya.
Orang kulit hitam: “ for what I never said I exit I
one, I said I fight for me, you sorry, I never said get-”
Orang kulit putih: “ah, fuck you, your father ask me
money buy card lah”
·
Partikel Ah yang bernada ingin melanjutkan
pernyataan lagi, dan kalimat diatas di akhiri oleh partikel lah yang jika dilihat dari makna secara
umum dengan melihat suatu kebiasaan orang singaporenya secara keseluruhan dalam
menyepakati partikel lah sendiri itu
bermakna tersiratnya suatu bentuk kedekatan atau suatu bentuk keakraban
yang dicoba dibangun oleh orang berkulit putih tersebut. Dan itu terlihat pada
respon orang berkulit hitam selanjutnya, disana kekesalan orang berkulit hitam
itu semakin berkurang.
Orang kulit hitam:” I buy the-”
Orang kulit hitam:” no,no, no, no, no, I wanna report
lah, you fucking ah, I make sure you come don’t come Singapore any more exit,
you fucking banglai India cheebye India motherfucker”
·
Saya lihat
lah disini hanya sebatas suatu penegasan saja, karena saya lihat respon dari
lawan bicara adalah ucapaan kemarahan terhadap si penutur. Dan partikel ah itu seperti biasa partikel itu menunjukan keinginan untuk
melanjutkan perkataannya.
Orang kulit hitam:”hah?? Hey, fuck you already I told
you. I want to cancel your number”
·
Partikel hah bermakna pertanyaan.
Orang kulit putih:” ah, why you just call me?, why you
just call me, you cancel, cancel your father ah”
·
Partikel ah diawal dan diakhir itu sama-sama
memiliki makna keinginan untuk melanjutkan perkataannya. Seiring dengan kondisi
emosional yang makin meninggi, kebanyakan partikel ah yang diucapkan selanjutnyapun sering tak digubris untuk
dilanjutkan oleh si pendengar, tapi lebih pada pemotongan di tengah-tengah penuturan.
Orang kulit hitam: “ I –I see, I cha-“
Orang kulit putih: “ ah, fuck you now where you stay?
·
Sama dengan
kalimat sebelumnya, ah yang
menunjukan keinginan melanjutkan perkataan.
Orang kulit hitam: “hah? You say where saty tell me
i’ll come, You say where saty tell me i’ll come”
·
Partikel hah bernada pertanyaan.
Orang kulit putih: “ you sure come Punggol now?”
Orang kulit hitam:” hah?”
·
Partikel hah yang bernada atau bermakna
pertanyaan.
Orang kulit putih:” now you come, Punggol”
Orang kulit hitam:” Punggol, leh, Punggol where?”
·
Punggol leh, dalam kalimat ini partikel leh sedikit memiliki suatu bentuk
keakraban, dan leh itu hanya
menunjukan sebuah permintaan suatu penegasan.
Orang kulit putih:” Punggol. Block 107, NOW, NOW YOU
COME”
Orang kulit hitam:” then you go-“
Orang kulit putih:” fuck you, I ask your father all
come, lah”
·
Parikel lah dalam kalimat ini memiliki suatu
nada meng-cooling down suasana.
Terlihat pada respon orang berkulit hitamnya tidak mengucapkan suatu kalaimat
kemarahan lagi. Tapi berekpresi bingung.
Orang kulit hitam:” hah?”
·
Partikel hah
yang bernada pertanyaan lagi.
Orang kulit putih:” your father cheebye, you-“
Orang kulit hitam:” I want men enough, you don’t talk
so much, I want men I three person, five person”
Orang kulit putih: “come ten, twenty men, I also don’t
care lah!”
·
Partikel lah dalam kalimat ini, penegasaan
yang menunjukan suatu keoptimisan bahwa
dia adalah orang yang hebat, dan bertujuan untuk bisa memenangkan pertikaian
dengan orang berkulit hitam tersebut. Terlihat pada respon persetujuan
yangdiutarakan oleh orang berkulit hitam pada klimat selanjutnya.
Orang kulit hitam:” I now, I now I see I want to cancel
this number ok? I see
Orang kulit putih:” ah one more time. Make sure one
more time, you call I make sure l kill you, your whole family all die, ah. I
die you I gangster, l die you, ah!”
·
Dalm kalimat
ini terdapat tiga partikel ah, yang ketiga pertikel itu sama-sama menunjukan
suatu keinginan untuk melanjutkan perkataan si penutur.
Orang kulit hitam:” don’t worry, I never give to IC”
Orang kulit putih:” then you must say sorry to me now”
Orang kulit hitam:”ok, I’ll cancel your number now ah.”
·
Partike ah
sama seperti kalimat yang tadi, yaitu unruk melanjutkan perkataan.
Orang berkulit putih: “ah, say very very sorry!”
Orang berkulit
hitam: “Ok sorry. Sorry. Sorry hah”
·
Partikel hah
yang menunjukan bentuk pertanyaan pada umumnya, tapi dalam kalimat ini seakan
menunujukan suatu penegasan dari si penutur.
Orang kulit putih:”ok.ok.ok”
4.
CONCLUTION
Analysis yang saya paparkan diatas adalah beberapa contoh
penggunaan partikel dalam Singapore English yang relatif non-formal. Alasannya,
Karena data yang menyajikan Discourse particle of Singlish ini mudah tersedia,
dan didorong untuk lebih meningkatkan minat orang-orang pribumi sana agar
selalu bangga memakai kekhasan Discoure
Partike merekal, hal ini memungkinkan dapat melestarikan gaya bahasa khas
dari Singapore, adapun dalam hal orang asing yang yang disingapore memiliki kesulitan
untuk memahami pengucapan bahasa inggris oleh orang-orang singapore,
memungkinkan orang-orang asing tersebut tertarik untuk lebih mempelajari budaya
setempat. Discourse particle ini berguna untuk menunjukan bahwa ada satu atau
lebih makna atau manfaat dari setiap particle yang ditemukan, salah satunya
sebagai penanda ucapan akhir pragmatis, yang terlihat pada akhir kata
dipisahkan dari topik, atau memisahkan antara dua klausa. Terdapat juga
penggunaan yang terlihat pada si pembicara yang lebih cenderung menggunakan
partikel untuk menunjukan bahwa dia dalam keadaan bingung.
Partikel-partikel
Singlish memang banyak mengartikan
sebagai penanda hubungan
keakraban atau solidarity. Baik itu
partikel ah, ar, lah, dan leh yang seperti saya temukan dalam pengucapan dua
penutur dalam video ini. Karena Singlish sendriri adalah suatu bentuk bahasa
non-formal orang-orang singaporenya disana. Partikel-partikel yang saya temukan
itu terliahat sebagai tanda penekanan. partikel lah yang pertama menjadi partikel
menarik perhatian pendengar untuk beberapa suasana hati
pendengar atau sikap si pembicara,
yang tergantung pada faktor-faktor
kontekstual yang spesifik, dan dengan demikian juga menarik bagi pendengar untuk bertindak sedemikian rupa untuk mengakomodasi
suasana hati dan sikap Pendekatan
kognitif-nya menyediakan model untuk memahami bagaimana si pendengar dapat menafsirkan
kekuatan partikel dengan jelas dari makna
pengucapan.
Referensi:
·
Kristina, H.
(2008). Pragmatic Particles In Colloquial
Singapore English: The Case of the Particle ah. Department of Humanities
English Studies: Mid Sweden University
·
Lee, T K.
(2007). Pragmatic Particles as Speech
Strategies: The Case of Leh and its Total Variants in Colloquial Singapore E
nglish. California Linguistics Note: Ngee Ann Polytechnic, Singapore
·
Wellman, B.,
& Haythornthwaite, C. A. (2002).
The
Internet in everyday life. Oxford,
England: Blackwell.
·
Jakob,
R E L. (2011). Singapore English. Language
and Lingustics Compass: Gupta
·
Low, E L.,
& David, D. (2003). A corpus-based description of particles in
spoken singapore English. McGraw-Hill Education (Asia), Research on Grammar: Singapore
·
Lisa, L
(2007). Mergers and Acquisitions: on the
Ages and Origins of Singapore English
partcle.
·
Joybrato, M., & Marco, S.
(2010). Exploring Variation and Change in New Englishes:Looking into the
International Corpus of English (ICE) and beyond
: University
Giessen
·
Singapura. Tugas dan Catatan Sekolah (2012, November). Retrieved from http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/singapura.html
Colleen, C (Created).
(2009-2010). Wrong Number
Singapore [Video You Tube]. Singapore: Retrieved from https://www.youtube.com/watch?v=wj1Khl9g5TI
Komentar
Posting Komentar