Welt und Auge

Semester 5 kuliah Saya keluar dari pintu Atm sebuah bank dengan memegang kunci motor, tak lama kemudian seoranf perempuan memanggil saya "mba, kartu ATM nya ketinggalan nih" ia melambaikan tangannya sambil menunjukkan kartu ATMku. "Hufth...." saya masih beruntung kali ini, karna terselamatkan. Akhirnya saya harus berhati hati dan selalu ingat jika melakukan transaksi di mesin ATM. Satu bulan yang lalupun, saya sempat kehilangan ATM Mandiri yang sudah lama saya buat semenjak membuka usaha outlet voucher ini.. Hal ini lagi2 terjadi gara2 keteledoran saya dalam nelakukan hal2 yang urgent. Saya block dan bertanya mengenai ketentuan aktifasi ulangnya... Ampun deh baru dikasih tau via cs aja ribetnya minta ampun..saya pesimis dan kemudian memutuskan untuk mengclose akun di rek bank tersebut. Dan kemarin, saya hendak melakukan transaksi dengan menggunakan ATM di bank lain..tapi en

dear, kamu yang sudah meremukkan setiap jengkal kepingan hati saya! kita bukan potongan yang seharusnya menyatu, saya dan kamu adalah reruntuhan yang tak akan pernah terbentuk, seperti sekadarnya hati yang berharap pada sebuah catatan perjalanan kita dua tahun sebelum malam ini. bukan salah kamu, apalagi saya. bukan juga cerita kita yang seharusnya tak ada tetapi seakan membuat semuanya seperti kepingan ringkih tiada berdaya. kamu, selalu membuat setiap cerita kita seakan mengena. membuat kepingan indah menjadi rangkaian hati yang seharusnya melekat padamu tetapi malah jatuh pada saya. bukan! saya bukan perempuan yang bersedia untuk hanya menjadi singgahan sebagai tempat 'numpang curhat' pada akhirnya saya pun punya rasa yang takkan pernah bsa diungkapkan pada siapapun kecuali jika kamu menyadarinya, dan membuat hal itu menjadi realita. saya mohon pergi dan menghilanglah dari kesalahan terburuk saya jika kamu hanya menjadi bagian 'numpang lewat" yang menjadi