Figur Pak JK di hadapan mata


siang ini sesuai dengan pemberitahuan dari teman saya Suhadi yazid seorang mahasiswa fakutasSsyariah, saya dan Robi berangkat ke kampus tercinta UIN Jakarta. karna katanya ada Pak JK yang akan hadir beserta kawan-kawannya.' yaudah dateng aja ke Aula S' kata yazid setelah pulang dari pengajian remaja IRFA.

setelah janjian dan mulai menyusun rencana besok kami langsung  pulang ke rumah masing masing dan berharap besok benar-benar terjadi.
saya bukan mahasiswa politik, bukan juga orang yang paham dengan dunia politik, tetapi saya kagum dengan sosok JK yang waktu itu mendampingi pak SBY pada periode pertama jabatannya.

sesampainya di SC (student Center) kami melongo karna tidak ada tanda-tanda akan adanya sebuah perteman penting, berdiri mematung kemudian melihat sekeliling 'sepi' .
kami menghubungi Yazid yang memberitahu kami mengenai informasi ini. ternyata dia masih berada di rumah dan berencana tidak ke
kampus. 'payah!' dia yang menggegerkan kami mngenai acara ini, malah dia juga yang pada akhirnya tidak datang.

Aini teman satu jurusan saya itu yang pada akhirnya memberitahu keberadaan acara besar. ' di audit, da coba aja kesana' kami putar balik motor dan bergegas memarkirnya di tempat terdekat gedung auditorium.
di depan gedung sudah banyak wartawan ada yang duduk, berdiri ada juga yang tengah meliput acara walaupun acara ini belum di mulai.
saat ini kampus sedang libur, tetapi tidak menyurutkan mahasiswa termasuk kami untuk melihat dan menyaksikan politikus negeri ini.

'PERANG POLITIK 2013' begitu judul yang ku lihat pada sampul buku yang akan di bedah di acara itu.
kami mengisi formulir dan menduduki deretan bangku di tengah. suasana hening hanya terdengar suara orang mengobrol sana-sini.

'acara akan segera dimulai ' perempuan berjilbab merah jambu itu memulai acara dan memegang kendali mic di pojok kiri.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" seseorang di balik punggung saya mengucapkan salam dengan indahnya.

'Waalaikum salam warahmatulahi wabarakatuh " audiens menjawab serentak dan saya masih tercengang melihat tokoh yang saya kagumi berada di depan mata saya.

Subhanallah, beliau terlihat sehat dan sangat gagah. mantan wakil presiden 2005-2009 ini  menebar senyum ke seluruh penjuru audiens. saya masih berjibaku dan sangat menyesal karna tidak menyiapkan kamera digital.

Pak JK yang duduk di barisan paling depan sebelah kanan langsung di serbu para wartawan setelah ia duduk.

'oh begitu ya, kalo ada politisi besar langsung di jeprat-jepret sana sini, padahal pak JK baru duduk loh' hahaha,saya menertawai sendiri. orang penting yang satu ini sedang banyak dibicarakan sepertinya terkait pemilihan presiden 2014 nanti.

semua narasumber sudah duduk di kursi yang menghadap ke audiens. seperti sebuah talkshow politik yang sering muncul di TV nasional kita. dengan datangya Tina Talisa si jurnalis cantik yang menawan para audiens itu juga memberikan semangat lebih kepada para audiens khususnya laki-laki yang saat itu mengenakan dress merah.

duduk disana . pak Burhanudin Muhtadi, seorang penulis buku yang akan di bedah. beliau juga merupakan pengamat politk dan salah satu dosen fisip UIN.
pak Prof. Dr Komarudin Hidayat, rektor kampus UIN Jakarta
pak Mahfud MD , beliau seorang ketua MK yang pernah saya lihat di MK juga setahun lalu.
pak Jend. Endortono Sutarto, pengurus partai NasDem

Acara segera dibuka oleh Tina talisa yang sedang hamil 5 bulan dan mengaku tidak bisa membicarakan politik pada saat hamil tapi karena ajakan pak Burhanudin Muhtadi Tina akhirnya bersedia menjadi MC di acara tersebut.

'pembicaran politik akan terasa sangat kaku dan membosankan, coba kita sangkut pautkan politik pada seesuatu yang sedang disukai masyarakat' pak JK memulai pembicaraan
maka, pak JK mengibaratkan partai sebagai Band dan pemimpin partai sebagai penyanyinya.
'unik' beliau menginginkan sesuatu yang gampang dimengerti masyarakat seperti kami para mahasiswa yang pasti senang mendengarkan musik.

kemungkinan masuknya beliau dalam jajaran presiden 2014 bisa terbilang hal yang mudah di tebak, namun karna pak JK sudah tidak lagi menjadi vokalis utama pada band nya sekarang beliau hanya bisa merencanakan sesuatu yang belum diketahui pasti.

'Umur maksimal bukan menjadi aturan diundang-undang kan, toh di UU saja hanya di berlakukan umur minimal tidak ada batasan umur untuk menjadi seorang presiden'

Pak JK sepertinya masih siap menjadi seorang presiden yang kami harapkan atau beliau akan menjadi seorang pelatih vokalis yang memungkinkan untuk dimajukan dalam pilpres.

'Jangan berfikir presiden sebagai tempat berkeluh kesah'
pengalaman pak JK memang sudah luas dan melanglang buana, tapi seprtinya beliau masih khawatir akan adanya presiden sebagai tempat mengadu dan berkeluh kesah. kebanyakan pemikirna masyarakat kita saat ini adalah bagaimana caranya seorang pemimpin mempunyai ide untuk membangun semua yang mereka inginkan secara instan. sehingga tak ada satupun figur yang mampu dilirik masyarakat selain orang-orang yang benar-benar mereka kenal.


sebelum akhirnya beliau harus pergi, beliau sempat berpesan bahwa kami sebagai mahasiswa dituntut untuk tidak membenci politik karna tanpa polittik dan tanpa generaasi penerus seperti kami, bangsa ini akan carut marut. 


terimakasih pak JK, kau sudah memberikan wejangan besar pada kami, terutama saya yang merupakan mahasiswi awam politik .




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Tata Bahasa Kasus (Case Grammar)

Kegiatan menempel kapas pada gambar kambing atau domba

Perbedaan Bahasa antara Jawa Indonesia dan Jawa Suriname”