Ada apa dengan adikku?

Adik. Satu kata yang memiliki banyak makna. Menyatakan persaudaraan, kasih sayang dan kenangan.

Saat adik kecil, nampaknya si kakak sangat cemburu karna perhatian mama papa terfokus padanya. Tidakkah kita tahu bahwa ternyata dia lebih membutuhka  perhatian daripada kita. Lucunya dan manjanya selalu kita ingat meskipun kadang kita (kakak) kesal dengan tindakan 'ngambek' nya yang kadang jadi senjata dia yang bikin kita dimarahi mama papa.

Semakin jauh perkembangannya ternyata adik masih harus diawasi. Terlebih lagi dia dalam masa remajanya. 'Labil' yang kita sering sebut sebgai fase dimana seorang remaja membutuhkan waktu mencari 'dia' yg sebenarnya.

Semakin mereka ingin tahu, semkin juga mereka menemukan hal hal baru yang menurut mereka 'menyenangkan'.
Hal ini akan menjadi postif jika yang dia maksud menyenangkan adalah kegiatan yg mendukung dan baik dalam tahapannya. Lain halnya dengan dia yg menemukan kegiatan negatif seperti 'merokok' atau lebih parah lagi 'narkoba' . naudzubillahmindzalik.

Apa yg mereka nikmati (positif maupun negatif) bisa menjadi tidak terkendali karna saking asiknya mereka lupa bahwa kegiatan utama adalah 'sekolah'. Apa yang menjadi tujuan utama hanya akan menjadi alasan mereka untuk menjalani ke addict an mereka terhadap hal baru.

Baru baru ini, kejadian kelabilan telah menimpa adik saya. Sungguh, awal perkembangan masa remajanya. Saya melihat dia sebagai sosok remaja penurut. Setiap kali ibu dan  bapak saya menasehati dia selalu mengikuti. Dia terlihat biasa saja, sederhana dan apa adanya.
"oh mungkin belum waktunya da.." Seorang teman mengingatkan ketika saya sedang menceritaka  ttg adik saya.

Mungkin saat itu memang belum. Saat itu dia masih SMP masih belum betul mengerti apa hal hal baru.

Minggu ini, dia tiba2 meminta balik dr sekolah asramanya untuk pulang ke rumah. Saya sedikit kecewa ketika dia tiba tiba bilang bahwa dia sudah tidak tahan lagi untuk meneruskan sekolah di asramanya itu. Gak kuat katanya begitu ditanya sama ibu saya ttg alasanya kbur dari asrama.

Saya harus bgaimana?. Saya hnya seorang kakak. Seharusnya saya bisa menasehati dia ttg arti remaja dan bagaimna harus bersikap. Walaupun  remaja tidak memungkiri seorang adik harus juga berfikir ke depan. Bukan emosi tapi berfikir apa yg terjadi jika dia bla bla bla . apakah nanti efeknya postif atau negatif.

Duh. Saya juga pernah merasaka  masa masa itu. Parahnya lagi 'hampir' terjebak . ah untungnya ada yg namanya patah hati dan memutar balikkan hidup saya sampai akhrny full jilbab. 

Saya cukup bisa memantau hati selama 1 bulan walaupun pada akhirnya masih tergores sedikit.

Adik saya pun di nasehati ibu bapak saya untuk kesekian kalinya. Dan dengan nada keras (yg jarang bapak saya lakukan) nampaknya ia mulai luluh dan brbenah hati untuk bisa ttp di asrama sampai akhir kelulusan yang 1 tahun lagi.

Semoga ya dik. Dirimu selalu dilindu gi Allah SWT. Dia yang maha membolak balikka  hati mu. Tapi saya mohon untuk tetapkn hatinya di jalanMu ya Allah. Agar kelak ia menjadi pribadi yang beguna bagi agamaMu, dan masyarakat sekitar.

#justsharing #brother #loves #tips #parenting