membandingkan dua bacaan dan mengindentifikasikannya

 cerpen karya Seno Gumira Ajidarma http://duniasukab.com/2007/04/14/clara-atawa-wanita-yang-diperkosa/  dengan.... Jalan Panjang Tragedi itu  http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1998/10/06/INT/mbm.19981006.INT95670.id.html ...
  
dari segi gaya bahasa ; JPTI lebih mementingkan gaya bahasa formal dalam format berita atau argumentasi tidak terlalu di lebai2kan seperti menggunakan Majas atau gaya bahasa. Clara lebih ke bahasa formal dalam bentuk cerpen yang mudah dimengerti walaupun banyak menggunakan majas justru itulah yang membuat feel sastra'nya lebih tertera dan kelihatan.. seperti menggunakan kata 'merah' pada awal crpen yang mengisyaratkan sebuah Etnis china yang memiliki warna persis seperti PKI ..banyak juga gaya bahasa seni seperti 'barangkali aku seorang anjing, barangkali aku seorang babi' menggunakan imajinasi yang membuat pembaca seperti berada dalam cerita.

Kisah : JPTI lebih mementingkan Nara sumber dan data yang akuurat dan membandingkannya untuk mencapai tujuan dari penulisan melalui berbagai riset dan mengkaitkan yang satu dengan yang lainnya namun pada akhirnya hanya menemui jalan kebuntuan dari berita dan riset itu.
Clara mengkisahkan tentang si pembuat laporan dan si pelapor yang notabene seorang etnis china yang sedang di benci oleh sebagian kaum pribumi. Kisah si pelapor yang diceritakan sebagai 'saya' seperti ditutupi oleh cerita si pekerja pemerintahan yang menceritakan dirinya sebagai 'aku' ...

Involvement of writer in every script : The report of JPTI show there's no actor and character because there just person's argument and database but in Clara's there's clear






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Tata Bahasa Kasus (Case Grammar)

Perbedaan Bahasa antara Jawa Indonesia dan Jawa Suriname”

Kegiatan menempel kapas pada gambar kambing atau domba